Siapa aku dalam motifasiku

Dia teman sahabatku. Seorang master dari sebuah perguruan tinggi tua dan ternama dinegeri ini, dan sekaligus seorang dosen disebuah perguruan tinggi swasta berakreditasi A. sebelumnya aku belim pernah kenal dan bertemu dengan beliau. Namun ideku lah yang membuat kami akhirnya bertemu dengan sang master.

Stylenya aku suka, dalam artian dia orang lapangan sepertiku yang selalu berpenampilan flexible dan tidak terikat dengan protokoler apapun. Celana levis standar , kaos berkerah, sepatu kets dan sebuah tas ransel. Tak banyak yang istimewah darinya secara penampilan. Standar dan hanya saja aku jadi merasa nyaman berrtemu, karena tidak harus memakai tata krama ala kantoran. Pertemuan ini aku perkirakan akan sangat santai dan nyaman.

Sekali lagi, kerena kami belum pernah ketemu dan saling mengenal. Aku berusaha menempatkan diri pada posisiku yang seharusnya. Berwajah rama dan membiarkan mereka berbagi cerita dan kenangan. Karena mereka memang berasal dari daerah dan kampus yang sama. Sebenarnya beliau adalah senior dari temanku. Mereka bercerita dan saling menanyakan kabar keuarga masing-masing. Sebuah suasana yang biasa sebagai sebuah reuni kecil. dan sejau ini aku hanya sebagai seorang pendengar yang baik. Aku pun tak berusaha untuk terlibat dengan pembicaraan mereka. Membrowsing-browsing sesuatu dari teman kecilku yang bernama HP sudah cukup membuat aku tak begitu berada diantara mereka. Karena mereka pun sepertinya masih asyik dengan obrolan seputar kenangan dan nostalgia masa-masa dulu. Aku harus memakluminya.

Tak terlalu lama, mungkin dia juga merasa ga enak karena meniadakan aku disana. Kami berkenalan. Tapi aku tak menanya tentang beliau. Karena aku sudah cukup mengetaui beliu dari temannya yang juga temanku. Kami ternyata dari kota yang sama juga. dan setelahnya mereka melanjutkan pembicaraan mereka kembali. Dan aku kembali menjadi pendengar terbaik. Bagiku ini bukan sebuah masalah. Wajar dan biasa.

Sengaja atu tidak dia tidak membawa aku dalam alur pembicaraan berikutnya. Yaitu inti dari pertemuan itu. Dan temanku juga tak mengkondisikannya. Namun aku sangat senang dengan posisiku kali ini. Aku seperti menjadi sang sutradara. Dan aku suka itu. Sekali lagi mungkin karena aku tak harus menyesuaikan apapun dari interaksi itu. Pembicaraan semakin menuju intinya. Semakin menuju ideku dalam gagasan pertemuan ini. Walau sebenarnya ada banyak pertanyaan menggelitik dan semakin lama semakin ingin ku sampaikan. Dan untungnya semua hala yang ingin aku tanyakan itu sudah pernah menjadi bahan pembicaraan dengan temanku ini yang juga temannya. Aku cukup legah, setiap partanyaan yang sebenarnya ingin ku lontarkan itu kahir nya juga menjadi pertanyaan temanku.

Tentang flow bahan baku, alur utility, potensi pangan Indonesia, peluang agro industry terhadap raksasa pertanaian asia yang terpusat di china dan Thailand. Pangsa pasar dalam negri yang lebih berstyle inport. Aku secara basic tidaklah mengerti apapun tentang itu. Basic ilmu teknik ku tak dapat bersentuhan dengan istilah-istilah mereka. Maklum mereka berdua memang beranjak dari kampus dengan label agrobisnis. Aku menyerah dengan istilah-istilah mereka. Tapi jujur, sebagai orang yang menggagas pertemuan nostalgia ini aku cukup puas dan bahkan sangat puas. Aku benar-benar bertemu dengan orang yang ahli dibidang nya. Dan inilah yang sebenarnya yang aku mau.

Analisa mereka semakin jauh. Tentang nominal minimal modal usaha. Tentang terapan pengolahan bahan pangan. Tentang teori pengawetan dan packing. Tentang pengusaha-pengusaha china dengan raksasa kapitalnya. Tentang kerdilnya potensi dan nilai pengusaha local disbanding raksasa-raksasa pasar bermata sipit itu. Dan semakinlama semakin mengerucut. Dan semakin membuat besar tanda tanaya dalam aliran nadi-nadi kecil otakku. Dan,

tidak lagi pernah menjadi sebuah dialog antara aku dan temanku yang juga temannya.

Kesempatan anda untuk sukses desetiap kondisi selalu dapat doukur oleh seberapa besar kepercayaan anda pada diri sendiri (Robert collier).

Share on Google Plus

About aisyah syahidah

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

komentar nya tulis disini