surat gerimis

Idealnya tak boleh mengeluh, idealnya jangan tak bersyukur, tapi kadang horizon jiwa ku keluh.
Banyak sesak yang bertubi dan menumpuk hingga rasanya tak sanggup lagi berkata.
Kadang ia datang menumpuk, dilain waktu datang bergilir seperti tak pernah lelah.
Dan akhirnya aku lelah sendiri. Kucari banyak cara untuk tetap tersenyum.
Namun aku masih saja kalah.
Lelah
Bosan
Suntuk
Dan keluhan
Untuk hatiku yang gunda
Untuk jiwaku yang lelah
Disepotong malam aku merenung, mencoba hirup udara sepenggal malam yang indah
Saat itu hujan rintik dan semakin deras
Dilangit kini tak tertulis apa-apa
Pekat dalam kelam
Tapi aku yakin, dan memaksa diriku untuk tetap terjaga
Malaikat malam tak kan pernah basah sayapnya karena hujan deras ini
Malaikat malam tak kan pernah tertidur nyenyak dlam irama klasik nyanyian gerimis
Dia akan tetap turun kebumi
Dia akan tetap melihatku disini
Aku ingin dia menatapku saat aku terjaga
Aku ditatapnya saat dalam diamku ada hujan dijiwa
Karena malaikat malam tak pernah lelah
Aku ingin mengirim sebait doa dalam kertas jiwaku yang buruk pada Tuhan
“Allah selamatkan akuu”
“Allah, aku tersesat telah jauh”
“Allah, aku ingin kembali kepadaMu, namun susah untuk aku sekedar mengeja taubatku”
“Allah, menurutMu aku mampu, aku tau itu, tapi ya Allah………….keluh dan kufurku telah membuat aku meninggalkan jalan Mu…….aku ingin kembali, tapi rasa nya susah sekali”
“ya Allah, aku tau, Hidayah itu tidak datang sendiri”
“Allah tunjuki jalanku untuk kembali”
“Allah aku lelah disini”
“Allah, jika sisa waktu hanya akan memperburuk buku amalku, maka aku ingin kembali saja kesana dengan dosa ini”
“ku takut nanti aku pergi terlalu jauh ke pedalaman dosa-dosa”
Pada malaikat malam yang berwajah bersih, dalam kertas jiwa yang ternoda ini, ki minta pada kalian,
Buatlah sebuah kebijakan, dan berharap kalian sampaikan pada Rabbku
Walau ini hanya akan memperburuk keadaan ku dimata Nya
Tapi biarkan aku menyampaikan
Kalau aku ingin kembali pada Nya
Terimakasih untuk kalian
Pada kalian kini aku iri
mungkin setelah gerimis sembunyikan iramanya
aku ingin sebentar tertidur
bebanku kini seperti terbang bersama surat-suratku pada Allah
Share on Google Plus

About aisyah syahidah

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

komentar nya tulis disini