sebuah aksara untuk cinta

adinda yang menangis sendu
memangku lututmu dengan derita
tanpa masa kecilmu yang bermain
yang kau tau dunia ini keras

diruang yang kau belum tau
aku menatapmu
adinda
aku telah lewati masa itu
kini aku menatap mu kemasa 20 tahun lalu
sakit
perih
ingin waktu itu juga ku jual ginjal ku
dan juka jantung tak membuatku bernafas
akan ku jual juga
demi sebungkus nasi dan sepotong tempe

adindaku diruang yang kau belum tau
disana ada pilihan untukmu
jangan tetap menangis
tengadahlah kelangit

disana ada pilihan
bersama air matamu
dulu juga air mataku

adindaku
aku dan Erdogan telah memilih jalan diluar kebiasaan
kuserahkan secarik kertas ini
ku tunggu kabarmu
semoga ini sebuah jaln

adinda yang menangis sendu
memangku lututmu dengan derita
menataplah ke udara
kenali aksara dari perempatan lampu merah
mungkin nanti anak presiden kita akan mencandu narkoba
hadirlah kau sebagai pengganti ayahnya

ku tunggu jawabmu
dengan sebatang kapur tulis ditanganku
aku ingin menjadi lilin mu seperti dulu
aku juga diterangi sebuah lilin kecil

namaku aisyah
dan aku mengenal mu "cinta"
Share on Google Plus

About aisyah syahidah

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

komentar nya tulis disini