RUANG KETERBATASAN

Mengelilingi danau kecil di SERPONG GARDEN nan indah. Aku ditemani seorang bidadari kecil, centil, lucu dan menurutku sangat pintar. AYESHA, keponakanku. Anak dari kakak perempuanku. Menegenakan celana sport coklat dengan lis pink, kaos pink bergambar spongesbob dan jiilbab pink barsayap kupu-kupu dibelakangnya. Alas kakinya juga sepatu nike pink berlis coklat. Ia terlihat seperti peri kupu-kupu. Pada umur nya yang kedua setengah tahun, masih belum banyak kosa kata yang mampu diucapkannya. Memanggil bundanya masih cadel dan memanggilku dengan sebutan ‘can-can’.

Kadang aku menggodanya dengan berlari kencang dan meninggalkan nya. Dia juga berlari sekuat tenaga mengejarku dan jika telah berlari sejajar denganku ia akan bilang ‘can-can kalah’.
“tapi tante kan duluan”
“tapi garis putihnya didepan”
Dia berlari mendahuluiku dan berteriak kalau pemenangnya adalah dia.

Ini adalah kegiatan rutin kami setiap sabtu pagi. Karena setiap sabtu aku tidak mempunyai agenda rutin di pagi hari. Tak terasa acara jalan pagi sabtu kami sudah berumur sekitar satu tahun semnejak ia berumur dua tahun. Dan kini ia tiga tahun dua hari.

Kami berjalan-jalan lagi pagi ini. Kosa katanya sudah lumayan banyak dan kecantikan nya semakin bening. Tapi ada satu hal yang berangsur bertambah. Ia akan tak berrhenti berceloteh dan menanyakan apa saja pada ku di track jalan pagi sabtu kami. Mulai mengomentari banyak hal. Disatu kesempatan ia menanyakan kenapa pasangan kakek nenek itu terlihat berjalan membungkuk, kenapa kita memakai jilbab untuk lari pagi sedangkan Agnesia teman yang tinggal satu blok dengan nya tidak menggunakannya. Dikesempatan lain ia pernah menanyakan, kenapa kalau pagi sabtu kami berjalan-jalan di sekeliling danau matahari terlihat datang dari arah kebun kelapa dan kalau ayah nya sudah pulang bekerja dan menemaninya bermain bebek-bebekan sudah tidak ada lagi disana.

Kadang aku menjawab seadanya nya saj akalau sudah capek menghadapinya dan tak jarang aku mengatakan “kalau nanti pertanyaan nya dikumpul dan dijawab minggu nanti malam selesai makan malam bagaimana” cara berkilah cukup ampuh dan siap-siap untuk ditagih.

Pagi itu udara sangat cerah dan aku sedikit punya maslah dengan jasa expedisi pengiriman barang-barangku kemaren. Masih mengantongi sedikit rasa kesal sehingga aku pagi itu berharap memiliki perpanjangan waktu untuk istirahat. Tapi rutinitas indahku telah menanti. Tepat jam 05:25 pintu rumah ku telah diketuk. Pasti dia, aku sudah sangat hafal kebiasaanya. Sampai dirumahku yang memang berbeda cluster dengannya. Ia akan membanting sepeda mini pink nya begitu saja, mengucapkan salam dan memukul-mukul kecil jendela kamarku dengan koin berwarna peraknya.
“waalaikum salam, oke honey……..wait me”
“oke can-can”
Selanjutnya ia akan menunggu dengan sabar sampai aku selesai berkemas. Dan hari ini dengan seragam sportnya berwarna biru muda ia terlihat sangat sporty.

Dan rutinitas selanjutnya adalah mendengar dan menjawab apa saja yang ia ingin ia tau.
“can-can, kalau kita berlari kan keringatan kan…..trus banyak air keluar kan….. sampai basah bajunya kan…….tapi kok darah ga ya,???????” dengan mimic wajah seperti biasa ia bertanya.
Arrggggggggghhhhhhhhhhhh…………tapi tidak mungkin aku memarahi dengan pertanyaan nya. Aku berlari sekencang-kencangnya, dia membuntutiku. Setelah kami kembali berlari seejajar, maka pertanyaannya kembali diulangi.

Seperti biasanya aku ingin menjawab pertanyaan ini dengan seilmiah mungkin. Namun untuk kali ini aku tidak bisa. Aku masih akan enjoy seandainya ia menanyakan kenapa gulungan kawat-kaeat tembaga kecil didalam transformator itu bisa menggerakkan kipas angin dan mendinginkan udara sekitar. Tapi kalau pertanyaan ini aku angkat tangan. karena setiap pelajaran biologi disekolah menengah ku adalah jam nya aku bertafakur di pustaka sekolah untuk memburu buku-buku sastra.

Akhirnya aku membuat MOU dengan nya. “ Ayesha sangat pintar honey, tante ga bisa jawap pertanyaan nya, nanti ya tante Tanya dokter irsyad dulu ya, nanti sore tante akan beri jawaban nya”
“ya… janji kan???” sembari mengarahkan jari kelingking kanan nya kearah ku”

Untuk pertanyaan ini aku menyearah, tapi aku berharap suatu saat kelah bidadari kecilku akan bertanya pada usianya yang entah keberapa , “ tante, jika semua yang ada dibumi dan jagad raya ada awalnya, lalu apa awal dari yang mengawali semuanya”

‘cantik, tante hanya akan menjawab dengan Surat Al-ikhlas honey’
Share on Google Plus

About aisyah syahidah

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

komentar nya tulis disini